Presiden Prabowo Resmikan Empat Infrastruktur Secara Hybrid, Dorong Lompatan Mobilitas Publik Nasional

Nasional22 Dilihat

BANTUL, REPUBLIX.ID – Presiden Prabowo Subianto meresmikan empat infrastruktur strategis secara hybrid bersamaan dengan peresmian Jembatan Kabanaran di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/11/2025).

Dilansir dari laman resmi BPMI Setpres, Peresmian ini bukan hanya menandai kelahiran bangunan-bangunan baru, tetapi juga hadir sebagai simbol perubahan nyata dalam mobilitas publik di berbagai daerah Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebutkan, proyek-proyek tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah memperkuat konektivitas nasional.

“Jembatan, flyover, underpass merupakan representasi konektivitas, Pak. Ini sejalan dengan astacita Bapak Presiden, khususnya penguatan konektivitas yang menjadi fondasi pelayanan publik dan pendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Menteri Dody.

Empat infrastruktur yang diresmikan yakni Underpass Joglo di Surakarta, Flyover Canguk di Magelang, Underpass Gatot Subroto di Medan, dan Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat.

Ini menjadi bukti upaya pemerintah menghadirkan pembangunan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat untuk memperlancar perjalanan, mengurangi kemacetan, dan memangkas biaya logistik.

Di Kota Surakarta, Underpass Joglo menjadi penopang baru kelancaran lalu lintas. Proyek sepanjang 450 meter dengan total penanganan 1.025 meter ini dibangun dengan biaya Rp284,7 miliar serta melibatkan 1.658 tenaga kerja.

Hasilnya langsung terasa. Underpass Joglo mengurangi waktu tempuh di kawasan Simpang Joglo hingga 89 persen, meningkatkan kecepatan kendaraan hingga 300 persen, serta menekan biaya operasional kendaraan sebesar 38 persen.

Flyover Canguk di Magelang juga menjadi titik penting dalam jalur pariwisata Borobudur–Yogyakarta–Prambanan. Dengan panjang 16 meter dan total jalan utama 781,29 meter, proyek senilai Rp99,6 miliar yang dikerjakan selama 395 hari ini melibatkan 528 pekerja.

Selain mengurai kemacetan, flyover ini memberi dampak besar bagi sektor logistik. Biaya operasional truk berat di jalur tersebut menurun drastis hingga 92,94 persen, membuat distribusi barang jauh lebih efisien.

Di Sumatera Utara, Underpass Gatot Subroto memberi warna baru bagi arus lalu lintas Kota Medan. Dengan panjang 750 meter dan lebar 19,8 meter, proyek yang menelan biaya Rp217,83 miliar ini mengurangi waktu tempuh hingga 74 persen dan meningkatkan kecepatan kendaraan 167 persen.

Biaya operasional kendaraan turut turun 30 persen. Selain itu, underpass ini menjadi landmark modern yang mempercantik wajah perkotaan Medan.

Dari Kalimantan Barat, hadir kisah monumental dari Jembatan Sungai Sambas Besar yang kini menjadi jembatan network tied arch terpanjang di Indonesia. Proyek sepanjang 1.262,6 meter dengan jalan pendekat 1.342,4 meter ini dibangun menggunakan Metode Telescopic Struut yang pertama di Indonesia.

Dengan investasi Rp479,77 miliar dan penyelesaian selama 1.119 hari, jembatan ini memangkas waktu tempuh antara Tebas dan Tekarang hingga dua jam. Biaya operasional kendaraan juga turun 14,52 persen, sementara efisiensi logistik mencapai lebih dari 90 persen. Dampak ini diproyeksikan menurunkan harga komoditas serta memperkuat kawasan strategis pariwisata nasional Paloh–Aruk.

Penulis : Red

 

Komentar